(Tantangan Menulis Gurusiana Hari Ke15)

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, salah satu cara yang saya pilih untuk mengembangkan kemampuan diri terkait profesi saya sebagai guru adalah mengikuti diklat online maupun seminar online dari rumah. Media yang dipakai berbeda-beda tergantung penyelenggara. Salah satu pelatihan online yang menarik hati saya adalah Teknik Penulisan Jurnal. Pematerinya Bu Nina Krisna founder Pendidik Indonesia Pelopor Perubahan (PIPP). Dalam mengadakan agenda-agenda pelatihan, PPIP kerapkali bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk Kerjasama dalam peningkatan kompetensi guru.

Pelatihan online ini memakai wadah WA Group karena pesertanya terbatas sekitar 37 orang. Kegiatan diadakan dari tanggal 5 Mei sampai 15 Mei 2020. Setiap harinya jam 10.00-12.00 siang, Bu Nina memberikan materi mengenai seluk beluk jurnal, pengenalan karya ilmiah dan tentunya Teknik penulisan naskah untuk jurnal Pelopor. Peserta diberi umpan balik dan tanya jawab yang berkaitan dengan materi.

Bahan penulisan jurnal diambil dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jika peserta tidak memiliki PTK, boleh menggunakan Best Practice. PTK dibuat dengan tujuan memperbaiki mutu pengajaran kepada siswa sekaligus memecahkan masalah yang dialami Sebagian besar siswa. Sedangkan Best Practice adalah pengalaman terbaik guru dalam menjalankan tugasnya. Nah, PTK atau Best Practice itu ‘diringkas’ untuk dijadikan naskah jurnal dengan mengikuti ketentuan yang berlaku. Jika penelitian baru BELUM dibuat karena kondisi saat ini yang sedang wabah COVID-19, maka penelitian yang dipakai adalah penelitian sebelumnya (maksimal 4 tahun ke belakang thn 2019, 2018, 2017) dimana data diperoleh dari pengamatan yang terjadi di kelas sebelum terjadi wabah.

Saya sendiri memakai PTK saya yang berjudul “Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Teknik Bermain Peran Dalam Bimbingan Kelompok” . Lokasi penelitian di sekolah tempat saya mengajar, SMPN 2 Gunungsindur. Sampel yang saya ambil adalah kelas VII D , kelas yang saya ditugaskan menjadi wali kelas.

Output dari pelatihan ini adalah produk Jurnal Pelopor Edisi April-Juni 2020. Jurnal ini telah memiliki ISSN. ISSN adalah singkatan dari International Standard Serial Number. ISSN diberikan untuk Jurnal yang terbitnya berseri ( bisa 2 kali dalam setahun, bisa 3 bulanan) dan nomornya berseri berkelanjutan. Tidak semua peserta pelatihan mengirimkan naskah jurnalnya karena waktu yang diberikan memang singkat. Melalui pelatihan ini, saya memperoleh ilmu mengenai tata letak, syarat naskah, tips agar naskah disukai reviewer, serta cara penulisan naskah jurnal.

Sebagai bahan informasi, time table terbitnya Jurnal Pendidikan PELOPOR edisi bulan Juni 2020 adalah sebagai berikut:

Tgl 15 Mei : Kirim artikel ke email pelopor (paling lambat pkl. 20.00 WIB)

Tgl 16-20 Mei : Review artikel masuk oleh TIM REVIEWER

Tgl. 21- 25 Mei : Revisi/Perbaikan oleh penulis/kontributor

Tgl 26-31 Mei : Naik Cetak

Tgl: 1-10 JUNI : Launching dan Kirim ke sekertariat Pelopor

Tgl 15 JUNI: Diterima oleh penulis/contributor

Peserta juga diberi contoh untuk mereview sebuah naskah jurnal dan berlatih membuat kata kunci.

Aturan baru beberapa tahun terakhir ini, bagi PNS mulai golongan III/b yang ingin naik pangkat harus memiliki publikasi karya ilmiah. Misalnya menulis artikel jurnal terakreditasi, media massa, membuat penelitian tindakan, menulis artikel ilmiah popular, menerbitkan buku terkait pendidikan. Masing-masing memiliki angka kredit berbeda. Lantas mengapa saya yang masih III/a dan tidak dibebani kewajiban publikasi karya , mau untuk belajar nulis jurnal?

Karena bagi saya, untuk belajar tidak harus menunggu usia sudah berpengalaman :-)

Terima kasih Bu Nina Krisna yang telah membagi ilmunya. Tentunya kepada suami juga yang telah mau mengedit tata letak kerapihan naskah saya sebelum dikirim. Alhamdulilah beberapa waktu lalu jurnal telah saya terima di rumah. Mudah-mudahan bisa jadi inspirasi bagi anak saya kelak ketika dewasa, agar semangat berkarya.